"Mas, tugas tentang sastra melayu sulit banget nih?"
"Mas, tolong share ya tugas zaman dulu tu?"
"Mas, thanks ya?"
"Mas, tolong share ya tugas zaman dulu tu?"
"Mas, thanks ya?"
Sastra Melayu Klasik bermula pada abad ke-16 Masehi. Semenjak itu sampai sekarang gaya bahasanya tidak banyak berubah. Dokumen pertama yang ditulis dalam bahasa Melayu klasik adalah sepucuk surat dari raja Ternate, Sultan Abu Hayat kepadaraja João III di Portugal dan bertarikhkan tahun 1521 Masehi. Sastra Melayu meliputi : Pantun (Karmina/Kilat, Talibun, Berkait), Syair, Gurindam, Hikayat, Seloka.
<> Jenis Sastra Melayu :
#1. Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
#2. Gurindam Dua Belas adalah kumpulan gurindam yang dikarang oleh Raja Ali Haji dari Kepulauan Riau. Dinamakan Gurindam Dua Belas oleh karena berisi 12 pasal, antara lain tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup bermasyarakat.
#3. Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa yang berisikan tentang kisah, cerita, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama. Salah satu hikayat yang populer di Riau adalah Yong Dolah.
#4. Karmina atau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
#5. Pantun Berkait adalah pantun yang terdiri atas beberapa bait yang sambung-menyambung. Larik kedua dan keempat pada setiap baitnya menjadi larik pertama dan ketiga bait berikutnya. Jadi, struktur pantun berkait sangat kompleks dan unik.
#6. Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b. Dua baris pertama merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata, 8-12 suku kata.
#7. Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, kadang-kadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
#8. Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud). Syair berasal dari Arab.
#9. Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
Jadi, dengan adanya informasi tentang sastra melayu, semoga sobat lebih paham. Semoga info bermanfaat. Jika ada pertanyaan seputar artikel ini mohon cantumkan kritik atau saran di kolom komentar.
Terima Kasih
<> Jenis Sastra Melayu :
#1. Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Contoh Gurindam Lama :
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat
#2. Gurindam Dua Belas adalah kumpulan gurindam yang dikarang oleh Raja Ali Haji dari Kepulauan Riau. Dinamakan Gurindam Dua Belas oleh karena berisi 12 pasal, antara lain tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup bermasyarakat.
Contoh Gurindam Dua Belas :
Barang siapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilang nama
Barang siapa mengenal yang empat
Maka ia itulah orang yang ma'rifat
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan tuhan yang bahri
Barang siapa mengenal dunia
tahulah ia barang yang terperdaya
Barang siapa mengenal akhirat
tahulah ia dunia mudarat
#3. Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa yang berisikan tentang kisah, cerita, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama. Salah satu hikayat yang populer di Riau adalah Yong Dolah.
#4. Karmina atau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh Pantun Karmina 1 :
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu masih bertanya pula
Contoh Pantun Karmina 2 :
Kura-kura dalam perahu
Pura-pura tidak tahu
#5. Pantun Berkait adalah pantun yang terdiri atas beberapa bait yang sambung-menyambung. Larik kedua dan keempat pada setiap baitnya menjadi larik pertama dan ketiga bait berikutnya. Jadi, struktur pantun berkait sangat kompleks dan unik.
Contoh Pantun Berkait :
Pohon cermai dipucuk mahameru
Sehelai daunnya jatuh ke tanah
Hormatilah Bapak Ibu gurumu
Supaya ilmu menjadi berkah
Sehelai daunnya jatuh ke tanah
Tampak kecil di atas Goa
Supaya ilmu menjadi berkah
Sering-seringlah belajar dan berdoa
#6. Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b. Dua baris pertama merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata, 8-12 suku kata.
Contoh Pantun :
Pohon cermai dipucuk mahameru
Sehelai daunnya jatuh ke tanah
Hormatilah Bapak Ibu gurumu
Supaya ilmu menjadi berkah
#7. Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, kadang-kadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh Seloka Lebih Dari 4 Baris:
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
#8. Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud). Syair berasal dari Arab.
Contoh Syair Abdul Muluk :
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersumbatlah pula suatu perkataan
Bdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan
#9. Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
Contoh Talibun 6 Baris :
Bukan hamba takutkan mandi
Takut hamba berbasah-basah
Mandi di lubuk Pariangan
Bukan hamba takutkan mati
Takut hamba kan patah-patah
Di dalam bertunangan
Contoh Talibun 8 Baris :
Lain pesisir dan Bukittinggi
Tidak di darat hanya di rantau
Palembayan sama di dalam
Sungai Beringin Tujuh Lurah
Marilah berjalan sekarang ini
Kita pertaruhkan si langau hijau
Beramanat di embun malam
Senanglah hati Lompong Bertuah
Jadi, dengan adanya informasi tentang sastra melayu, semoga sobat lebih paham. Semoga info bermanfaat. Jika ada pertanyaan seputar artikel ini mohon cantumkan kritik atau saran di kolom komentar.
Terima Kasih
Tag :
Bahasa Indonesia
0 Komentar untuk "Pengertian dan Contoh Sastra Melayu, Pantun, Syair, Gurindam, Hikayat, Seloka"
- Pesan Berdasarkan Topik
- Pesan Tidak Mengandung SARA dan Pornografi